“Pake
jaketnya bun, kayaknya mau hujan”.kata gw menyuruh istri memakai jaketnya.
Sore
hari itu setelah 1 hari menikmati Vientiane yang sangat panas, langit mulai sangat
gelap, kilat menyambar bersambung-sambungan, dan angin kencang menerbangkan
debu-debu tebal di jalanan Vientiane, membuat kami yang berada di belakang
mobil jemputan menutup mata dan hidung dengan tangan agar debu-debu yang
diterbangkan angin tidak terhirup. Ya, memang ini disebut mobil jemputan, tapi
ini adalah mobil bak terbuka yang diberi atap dan bangku di bak belakang,
huffttt.
Benar
saja, rintik hujan mulai turun saat kami memasuki terminal Dong dok atau
Southern East Terminal. Membuat kami mempercepat langkah mengikuti supir
jemputan kami yang sudah sangat cepet berjalan di depan kami sehingga kami
hampir kehilangan jejaknya, coba dia juga bawa tas ransel dengan berat 10kg
lebih, pasti akan lambat juga.
Saat
memasuki bis,sang supir memberikan sebuah kantong plastic hitam, bingung dengan
kantong itu, gw bertanya kepada si supir, tetapi ternyata dia tidak bisa bahasa
inggris, dia menjawab dengan bahasa yang entah Vietnam atau laos sambil
menunjuk-nunjuk sandal gw. Gw bingung dengan maksud perkataannya, apakah dia
mau sandal gw??, ternyata tidak, gw diharuskan menaruh sandal di dalam plastic
yang dia berikan, ah syukurlah karena gw ga harus melanjutkan perjalanan ini
dengan nyeker.
![]() |
Inside the bus |
Gw
terbangun karena bis berhenti, hujan pun juga sudah berhenti sejak menemani
saat bis berangkat, jam menunjukkan pukul 10.30 malam dan bis berhenti di
sebuah rumah makan. “Bun, makan dulu yuk”, kata saya kepada istri yang juga
terbangun, bukan, saya tidak makan di rumah makan tersebut karena tidak
terjamin kehalalannya, tapi kami makan bekal gepuk yang dibawa dari Indonesia,
dan nasi putih yang dibeli sebelum naik bis ini. setelah selesai makan, gw
melihat-lihat keadaan sekitar, jalanan antar Negara terlihat sepi, keadaannya
mungkin seperti jalan lintas Sumatra, tapi dengan kondisi jalan yang lebih mulus
dan tidak berlubang. Setelah semua penumpang dan crew bus selesai makan, bis
melanjutkan kembali perjalanannya ke perbatasan Laos-Vietnam.
Gw
kembali terbangun saat bis berhenti, gw melihat jam yang menunjukkan 2.30
dinihari, setengah mengantuk gw melihat keadaan sekitar dari balik jendela, lho
kok berhenti di pegunungan berhutan lebat, gw melongok ke jendela sebelah dan
hanya ada bis lain yang sedang berhenti juga. waduh, jangan-jangan kami
diberhentikan pemberontak dan akan diculik, dengan perasaan was-was itu gw
kembali tidur #laaahh.
Langit sudah agak terang saat gw terbangun, pagi sudah mulai datang. Dengan sedikit enggan, istri mengikuti keinginan gw untuk mmmm, anu, mmm….foto-foto di luar. Suasana sekitar sangat sejuk dan segar, karena berada di tengah-tengah pegunungan, suara gemercik air sungai terdengar di balik hutan yang lebat, ahh akhirnya sampai juga di perbatasan.
Tertahan di Imigrasi
Setelah
banyak selfie diiringi tatapan dan senyum orang-orang lewat, kami dipanggil
untuk kembali ke bis dan membawa barang yang diperlukan untuk ke imigrasi. Saat
itu hanya kami berdua yang berwajah melayu, sisanya orang bule dan ras
Indochina. Di dalam perbatasan antrian sangat tidak jelas, tidak ada pengumuman
dimana orang asing dan orang local harus membuat antrian, sehingga gw hanya
terdiam di belakang antrian bule-bule yang sudah mengantri lebih dulu, walaupun
loket sudah dibuka tapi antrian gw belum juga berjalan karena diselak oleh
orang-orang local.
Selak
menyelak antrian terjadi, persis seperti ibu-ibu kelaparan menyelak antrian
prasmanan di resepsi pernikahan, crew-crew bus meminta para penumpangnya
mengumpulkan paspor dan menyuruh mereka langsung menunggu di depan loket
imigrasi. Banyak bule yang bengong dengan tatapan sinis, banyak juga yang masa bodo
karena dia yang termasuk menyelak antrian. Untunglah kami juga ikut menyelak
setelah crew bus kami mengambil paspor kami dan menaruhnya di loket imigrasi.
Setelah paspor kami selesai di cap keluar imigrasi laos, kami diminta membayar
kembali 10.000 KIP sebagai overtime fee karena kami keluar saat weekend,
sungguh peraturan yang aneh dan unik walaupun resmi.
![]() |
Suasana di dalam Imigrasi Laos |
Bis
demi bis lewat , hingga tiba giliran bis kami, ah sepertinya kami akan sampai
di Hanoi siang hari, dan tulisan bule-bule luar negeri tentang 24 jam di bis
antar Negara Vientiane-hanoi tidak terbukti.
15
menit berlalu, lho kok gak seperti bis lain yang hanya sebentar, bis kami
tertahan dan terlihat beberapa petugas berseragam memeriksa secara mendetil
hingga bemper dan kolong bis, waduh ada apa neh??,dalam hati gw bertanya.
Brakkkkkk!!!,
seorang crew bus terlihat kesal dan membanting pintu bis, sepertinya negosiasi
cukup alot, sudah 1 jam berlalu sejak kami menunggu di halte ini dan belum ada
kepastian kapan bis yang kami tumpangi akan dibolehkan lewat. Kami semua mulai
berwajah cemas.
Salah seorang crew bus menyuruh kami berjalan ke Imigrasi Vietnam dan menyuruh kami menunggu disana, tapi seorang penumpang bule bersikeras untuk menunggu karena semua tas dan barang bawaan kami ada di bis yang tertahan tadi. mulai terjadi perdebatan antara crew dan bule tadi, dan gw hanya menonton. akhirnya si crew mengalah,dan kami masih menunggu dengan kedinginan karena kabut mulai turun.
Salah seorang crew bus menyuruh kami berjalan ke Imigrasi Vietnam dan menyuruh kami menunggu disana, tapi seorang penumpang bule bersikeras untuk menunggu karena semua tas dan barang bawaan kami ada di bis yang tertahan tadi. mulai terjadi perdebatan antara crew dan bule tadi, dan gw hanya menonton. akhirnya si crew mengalah,dan kami masih menunggu dengan kedinginan karena kabut mulai turun.
![]() |
percayalah, ini jam 10 pagi |
3 jam sudah berlalu, tanpa kepastian kapan bis kami diperbolehkan lewat. Keadaan imigrasi sudah mulai sepi karena semua bis yang sejak tadi pagi antri sudah lewat, sekarang hanya ada beberapa bis yang datang dari arah sebaliknya,yaitu perbatasan Vietnam masuk ke imigrasi laos. Gw mengobrol dengan salah satu crew bis yang sedikit-sedikit bisa bahasa inggris, ternyata petugas imigrasi laos meminta pelicin yang cukup besar, pfffttt.
Jam
11 siang, setelah seorang bapak berseragam yang sepertinya berpangkat tinggi beserta crew bus keluar dari ruangan di dalam imigrasi, akhirnya bis kami diperbolehkan
lewat, dan semua penumpang kembali naik, ahhh akhirnya. Tapi kami terlambat
sekitar 4 jam, lebih baik daripada kami tidak dibolehkan lewat dan rusak semua
rencana liburan.
Kami
sedikit lega karena karena sudah sampai di imigrasi Vietnam, keadaan siang itu
sangat berkabut dan cukup dingin walaupun sudah hampir tengah hari, wajar saja
karena imigrasi berada di tengah pegunungan. Gw diminta turun dengan membawa
semua barang-barang gw untuk diperiksa di bea cukai Vietnam, sebelum itu gw
mendatangi loket imigrasi Vietnam.
Di
loket terlihat seorang pria berseragam tentara yang menjadi petugasnya, gw
menyerahkan paspor diikuti bule-bule penumpang lain, dan ternyata si petugas
imigrasi meminta tips 1 USD, whatttt.
Bule-bule
tadi kesal dan terlihat berdebat, bertanya untuk apa uang itu, salah seorangnya
beralasan sudah membuat visa seharga 70 USD untuk masuk Vietnam, sebuah jumlah
yang besar bagi gw. Gw pun ikut bertanya tentang paspor gw yang bebas visa dan
hanya dijawab dengan menunjukkan selembar 1 USD yang si petugas ambil dari
tumpukan uang USD yang cukup banyak. Dengan pasrah dan sebal gw menyerahkan
uang 1 USD ke si petugas, gw sudah lelah dengan kejadian di imigrasi laos tadi,
dan ingin cepat-cepat sampai di Hanoi, untuk beristirahat di hotel.
FYI : korupsi
di imigrasi darat memang sudah banyak dibahas di tulisan traveler luar negeri,
jika 1 orang asing diharuskan membayar 1 USD dan 1 hari bisa ada sekitar 100
orang asing, maka sebulan bisa sekitar 3000 USD yang dikantongi, dan untuk
ukuran orang Vietnam yang 1 USD sekitar 20.000 VND(Vietnam dong), 60 juta VND
sebulan adalah jumlah yang cukup besar. Pantas saja salah seorang petugas bisa
menelpon dengan iphone yang entah seri 5 atau 5S.
Bule-bule
yang satu bis dengan gw akhirnya menyerah dan dengan muka sebal merelakan 1 USD
untuk si petugas. Setelah semua paspor kami mendapatkan cap masuk Vietnam,
berikutnya kami berjalan ke bea cukai untuk memeriksakan tas kami, dan
Alhamdulillah tidak ada drama disini, dengan lancar kami semua melewati bea cukai
dan menunggu bis kami selesai diperiksa. Gw menyempatkan untuk menukar 100 Baht
di satu-satunya money changer disini, dan mendapatkan 60rb VND, cukup rendah
dari yang seharusnya 75rb VND, tapi tidak apa-apa karena gw gak punya uang
pecahan kecil.
Sekitar
10 menit kemudian bis kami datang dan akhirnya drama di imigrasi ini selesai.
Sisa 7 sampai 8 jam lagi untuk sampai Hanoi.
Bis
meliuk-liuk di jalan menuju Hanoi, meninggalkan imigrasi di atas gunung.
Pemandangan yang gw liat saat itu sangat spektakuler, pegunungan dengan lembah
hijau yang asri, dan kabut tipis yang membuat suasana semakin syahdu.
Pemandangan itu membuat gw sedikit terhibur atas kejadian drama di imigrasi
tadi.
Bis
berhenti di sebuah rumah makan, semua orang turun dari bis kecuali gw dan istri
yang lagi-lagi memakan bekal gepuk dan sisa nasi. Setelah semua selesai makan
yang kira-kira hanya 30 menit, bis melanjutkan perjalanan.
Pemandangan
terus berganti selama beberapa jam, perkotaan dengan kemacetan berganti menjadi
jalan tol dengan bukit-bukit kapur khas Vietnam, terus bergantian hinggal
akhirnya gw sampai di Hanoi di terminal Bến xe Nước ngầm hampir pukul 7 malam.
Well,
24 jam di perjalanan ada benar dan salahnya juga. menurut gw dengan pemandangan
yang cantik selama perjalanan tadi 24 jam tidak akan terasa. Perjalanan pun
tidak 24 jam, hanya sekitar 15 jam gw berada di bis yang tidak membuat badan
pegal karena bisa tidur terlentang.
Mungkin
bule yang menulis postingan tentang 24 jam hell bus belum pernah merasakan naik
bis kelas ekonomi tanpa AC yang jarak antar kursi sangat rapat saat musim mudik.
Next :
duh, jadi kangen SEA trip gue :((
ReplyDelete:(( . ayo jalan lagi bang
DeleteThis is really interesting, You're a very skilled blogger.
ReplyDeleteI've joined your feed and look forward to seeking more of your excellent post.
Also, I have shared your website in my social networks!