“Pake jaketnya bun, kayaknya mau hujan”.kata gw menyuruh istri memakai jaketnya. Sore hari itu setelah 1 hari menikmati Vientiane yang sangat panas, langit mulai sangat gelap, kilat menyambar bersambung-sambungan, dan angin kencang menerbangkan debu-debu tebal di jalanan Vientiane, membuat kami yang berada di belakang mobil jemputan menutup mata dan hidung dengan tangan agar debu-debu yang diterbangkan angin tidak terhirup. Ya, memang ini disebut mobil jemputan, tapi ini adalah mobil bak terbuka yang diberi atap dan bangku di bak belakang, huffttt. Benar saja, rintik hujan mulai turun saat kami memasuki terminal Dong dok atau Southern East Terminal. Membuat kami mempercepat langkah mengikuti supir jemputan kami yang sudah sangat cepet berjalan di depan kami sehingga kami hampir kehilangan jejaknya, coba dia juga bawa tas ransel dengan berat 10kg lebih, pasti akan lambat juga. Saat memasuki bis,sang supir memberikan sebuah kantong plastic hitam, bingung dengan kantong itu,
Learn to Travel and Travel to Learn