Sebenarnya ide vaksin ini gak sengaja diungkapkan sebelum travelling. Saya dan bu istri awalnya tidak meniatkan untuk vaksin, tapi kebetulan umur zaza 15 bulan, ya jadi sekalian saja. Dalam sekali jalan, 2-3 hal terlampaui.
Vaksin MMR (Mumps, Measles,
Rubella) sudah 2 tahun lebih tidak ada di Indonesia, sebenarnya ini vaksin
tambahan yang tidak masuk imunisasi wajib, tapi menurut bu istri vaksin ini
penting. Sebelum kami berangkat pemerintah tiba-tiba memberikan vaksin MR
(Measles, Rubella) secara gratis, mungkin karena tekanan dari banyak pihak,
entahlah karena kami tidak tahu. Bu istri yang berkonsultasi dengan
teman-temannya akhirnya tidak mengikutkan zaza untuk vaksin ini, sekalian saja yang
lengkap di Kuala Lumpur menurutnya.
Karena ini ranah medis, saya
menyerahkan semuanya ke bu istri, mulai dari mencari rumah sakit, booking
jadwal sampai memilih dokter. Tugas suami??, yup, menyiapkan itinerary, memilih
hotel, merencanakan transport dan paling penting, menyiapkan semua biaya
*kekepin kartu kredit*.
Vaksin MMR tersedia di hampir
semua rumah sakit di Kuala Lumpur. Bu istri memilih Pantai Hospital di daerah
Ampang. Untuk dokter spesialis anak bu istri memilih foto yang kira-kira wajahnya
ramah. Kami memilih dr. Wan Khairina.
Membuat janji di Pantai Hospital
Ampang sangat mudah, bisa book lewat WA di nomer +60 1639 82828. Isi chat akan
ditanyakan beberapa hal (data pasien, ke dokter siapa, tanggal konsultasi, ect)
tinggal diisi saja, dan kalau tidak mengerti bisa bertanya di WA. Bahasa yang
digunakan bisa melayu dan inggris.
Saat hari yang dijadwalkan kami
datang menggunakan grab. Sesampainya di lobby kami langsung menuju customer
service dan menunjukkan bukti appointment
di WA, selanjutnya kami diarahkan ke bagian pendaftaran.
Sesampainya di bagian
pendaftaran, dokter yang kami pilih ternyata sedang cuti, dan akan kembali lagi
2 minggu kemudian. Waduh, gak mungkin banget kan kami balik lagi ke KL. Setelah
sedikit berdiskusi kami akhirnya memutuskan untuk vaksin di dokter siapapun
yang ada pada hari itu. Pilihan satu-satunya adalah dr. Thanasegar
Radakrishnan. Hmm, dari namanya saja udah india banget, bukan rasis atau apa,
saya pernah punya pengalaman tidak mengenakkan dengan orang India di cerita
ini dan ini, karena dia dokter satu-satunya saya pasrahkan saja.
Untuk pendaftaran sendiri tidak
ribet, hanya diminta paspor orang tua dan zaza, serta mengisi biodata pasien,
dan membayar deposit awal MYR 300. Selanjutnya kami diberi nomer antrian dan
menunggu di ruang tunggu praktek dokter.
Di jadwal sang dokter seharusnya
praktek jam 10, tetapi telat sampai jam 11 lebih sedikit. Ternyata dokter
spesialis di Indonesia dan Malaysia punya kebiasaan yang sama, yaitu telat
*dikemplang bu istri* . Kami mendapat nomer antrian 6 dan menunggu sekitar 1
jam untuk dipanggil.
Pertama masuk kesan yang didapat
dari dr. Thanasegar Radakrishnan adalah, RAMAHHHHHH. Yes, dokternya komunikatif
dan ramah banget. Pertama kami menjelaskan maksud kedatangan kami yaitu untuk
vaksin MMR, si dokter dengan komunikatif dan detail melakukan pemeriksaan dan
bertanya ke kami segala hal mengenai kesehatan zaza, mulai dari umur, ditanya
buku catatan vaksin (wajib dibawa), sampai kenapa jauh-jauh ke KL untuk vaksin.
Selanjutnya si dokter menjelaskan
beberapa perihal medis, untuk ini semua saya serahkan ke bu istri. Bahasa yang
kami gunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa melayu.
Saat si dokter tahu bu istri juga berprofesi dokter, obrolan kami semakin excited, si dokter bertanya ngalor ngidul bagaimana profesi dokter di Indonesia, serta menjelaskan juga bagaimana peraturan dokter di Malaysia.
Saat si dokter tahu bu istri juga berprofesi dokter, obrolan kami semakin excited, si dokter bertanya ngalor ngidul bagaimana profesi dokter di Indonesia, serta menjelaskan juga bagaimana peraturan dokter di Malaysia.
Proses vaksin cukup cepat
walaupun ada sedikit drama, zaza menjadi sangat cranky dan langsung menangis
keras. Kami harus memegangi kaki dan tangannya saat proses suntik.
Setelah suntik kami dijelaskan mengenai hal apa saja yang mungkin terjadi, seperti badan zaza yang bisa menjadi panas karena efek vaksin dan system imun, serta ditanyakan apakah membawa obat-obatan, kami menjawab iya, jadi si dokter tidak memberikan resep karena ternyata obatnya sama dengan yang kami bawa.
Setelah suntik kami dijelaskan mengenai hal apa saja yang mungkin terjadi, seperti badan zaza yang bisa menjadi panas karena efek vaksin dan system imun, serta ditanyakan apakah membawa obat-obatan, kami menjawab iya, jadi si dokter tidak memberikan resep karena ternyata obatnya sama dengan yang kami bawa.
Setelah selesai kami menuju ke
bagian kasir untuk pembayaran, Harga yang dibayarkan ternyata hanya sekitar 75
MYR untuk vaksin dan biaya dokter, sepertinya sih, jasa dokter digratiskan
karena satu profesi dengan bu istri.
Karena membayar dengan CC, saya diarahkan ke bagian refund. Prosesnyapun mudah dan tidak berbelit, tidak sampai 10 menit semua administrasi sudah selesai.
Besoknya hal yang dikhawatirkan Alhamdulillah
tidak terjadi, zaza tidak panas sama sekali, malahan sangat ceria dan jadi
lancar berjalan dan berlari kesana kemari di KLCC park.
Secara keseluruhan saya sangat
merekomendasikan dr. Thanasegar Radakrishnan ini, pemeriksaan yang dilakukan
sangat mendetail dan tidak terburu-buru. Orangnya juga ramah dan sangat
komunikatif, bahkan sebelum mengetahui bahwa bu istri dokter.
jadi total biaya vaksinnya 300 (deposit), plus 75 (vaksin).. jadi 375MYR?
ReplyDeletehmm.. lumayan juga yaa.. hehehee
total biaya sekitar 250 MYR tergantung pilihan dokter(tiap dokter punya tarif yang berbeda), deposit awal 300 tapi bisa dikembalikan kalau total biaya dibawah itu
DeleteTentang ke halalannya mas? Skrg kan sdg kisruh soal ini ya di kita..hhe
ReplyDeletekalau untuk medis sih kembali ke orangnya masing2 aja mba. kalau saya pengalaman di malaysia strict banget sama masalah halal. dari makanan aja udah strict apalagi yg menyangkut umat.
Deletetapi kembali ke keyakinan masing2 ya mba
Maaf saya mau bertanya, untuk vaksin MMR ini usia anaknya harus berapa bulan ya?
ReplyDeleteLalu jika anak sudah pernah vaksin MR, apakah masih perlu vaksin MMR?
Thanks sudah mampir.
Delete1.kalau vaksin MMR pertama di usia 15 bulan mas.
2.untuk double vaksin silahkan ditanyakan ke dokter spesialis anaknya mas. karena saya tidak kompeten untuk menjawab itu.